Selasa, 24 April 2012

Drama Visualisasi Jalan Salib Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya



Hari jumat 06 April 2012 Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya mengadakan Drama Visualisasi Jalan Salib yang dimainkan oleh Orang Muda Katholik (OMK), dengan dalam Gereja sampai menuju Susteran .
Drama Visualisasi Jalan Salib ini dimulai pada Pukul 08.00 WIB yang dibuka dengan doa bersama. Dalam kesempatan ini juga banyak sekali Umat Paroki yang mengikuti Drama Visualisasi Jalan salib ini dengan mengikuti jalan salib yang menuju di suteran. Walaupun Drama ini kurang berjalan dengan baik di karena ada kesalahan yang tidak disengaja seperti waktu menurunkan jenasah yesus dari salib.
    Menurut utami selaku ketua panitia Drama ini diadakan untuk mengenang Sengsara dan Wafatnya Yesus Kristus yang dengan rela mau mati disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita semua. Utami juga berkata bahwa Drama tersebut mengalami kesulitan ketika mencari sosok seorang Yesus yang benar-benar baik karakternya. Drama Visualisasi Jalan Salib semua Orang Muda Katholik terlibat seperti Misdinar , Rekat, Anak-anak Biak . Tujuan drama visualisasi jalan salib ini mengajak semua OMK yang ada diParoki untuk dapat berani berkorban.
   Utami juga menambahkan bahwa adegan di lakukan didepan Altar ,dan jalan Salib tersebut juga menuju ke Arah Susteran sedangkan Yesus jatuh pertama kali di tengah gereja dan jatuh kedua kali diluar gereja terakhir jatuh di depan pintu masuk susteran SPM .
  Harapan dari utami berani berkorban dirinya dengan pelayanan di Gereja ,misalnya berkorban waktu ,berkorban mengikuti pelayanan yang ada di Paroki seperti di bidang liturgi dengan mengikuti koor,dan yang lainnya.
  Menurut Julius Artha bahwa dirinya mau berperan menjadi Yesus itu merupakan sebuah panggilan bagi dirinya. Julius itu sebenarnya hanya ditawari saja untuk menjadi pemeran Yesus.Arthan juga berkata karena saya juga pengin tahu gimana rasanya jadi yesus . Julius artha yang akrab dipanggil artha itu berkata berperan yesus harus hafal ,bener-benar latihan secara bersungguh-sungguh terutama membawa salib yang berat itu.
  Adapun suka dan dukanya itu berat banget sewaktu bawa salib yang berat itu menuju gereja sampai susteran, sukanya merasa lega karena semuanya berjalan baik dan memahami pengorbanan yesus yang dengan rela mati di salib untuk menebus dosa-dosa manusia.
  Artha juga berharap setelah drama jalan salib ini semua orang muda katolik (OMK ) selalu terlibat dalam pelayanan digereja seperti mengikuti koor, pembina Biak dan semuanya yang ada di Paroki Kelsapa ini. (jf)