Pembaharuan
Dan penerapannya Awam
Hari
minggu 4 November 2012 diadakan konsili vatikan ke II di gedung empaer .tepat
pukul   09.00 WIB acara dimulai .Banyak
sekali orang muda yang hadir dalam acara tersebut. Pada kesempatan materi yang
di berikan oleh Romo Prof Dr.Piet Go.O Carm yaitu “Pembaharuan dan Penerapan
Awam”.
Maka
dari sebab itu paham Gereja dan status dalam Gereja dibagi menjadi tiga bagian
yaitu Paham Gereja menurut Lumen Gentium bukan lembaga dan organisasinya
melainkan misteri dan gerakannya ,kesetaraan martabat semua warga.  Paham Gereja dalam Teologi bebas.terus
dikembangkan misalnya model-model gereja,taeologi bukan monopoli ahli melainkan
kebanyakan orang beriman mempunyai teologinya sendiri dengan demikian juga
gambaran tentang gereja, Teologis dan Fenomenologis .
Prof
Dr.Piet Go.O Carm juga  memberikan
contohnya seperti misdinar selalu laki-laki sekarang perempuan boleh jadi
misdinar tetapi dibatasi ada yang boleh sampai SMA,ada yang mengizinkan sampai
SMP. Adapun tugas atau peran sangatlah penting     dimasyarakat  ,kerawam tidak hanya menjadi sesuatu yang
luar biasa tapi halangannya atau tantangannya tidak praktif,
Pada
materi yang kedua mengenai sukarelawan karya Gereja sangat luastidak
mungkin  segalanya diselesaikan dengan
penggajian sebagian dilakukan oleh relawan yang menyumbangkan tenaganya tanpa
imbalan materil ,sedangkan Gereja sendiri apalagi di pedesaan kiranya juga tak
mampu membiayai segalanya misalkan penggajian karyawan. Maka gejala umum
dipakai istilah “sukarelawan”juga untuk menghindari kebiasaan penggunakan
istilah “relawan”untuk tenaga yang membantu terutama sehubungan dengan
bencana.Maka ciri-ciri keterlibatan tanpa menjadi pekerjaan yang
tetap,pekerjaan penting atau bermanfaat dalam masyarakat dan juga lingkup
gereja ,tanpa penggajian atau imbalan berdasarkan perhitungkan maka diandaikan nafkah
keperluan hidup diperoleh dari pihak lain.
Sedangkan
dilingkup gereja sendiri itu pendasaran teologis martabat awam dan Karisma
kebutuhan pelayanan, lain–lain dari sendiri atau gereja tidak perlu
mempertentangkannya dapat kedua-duanya pelayanan yang diperlukan gereja
,sekaligus memberikan kepuasan dalam arti baik bagi diri sendiri,terbuka bagi
semua   setiap orang asalkan tidak
mengabaikan tugas utama ,dapat dimengerti bila keterlibatan makin besar semakin
ada waktu tetapi tidak baik jika ada kesan bahwa kegiatan menggereja hanya bagi
penganggur.
Beliau
juga memberikan soal partisipasi kaum awam dalam kerasulan hirarkis
keterlibatan kaum awam dalam kerasulan Gereja bukan soal yang dipersoalkan ialah
sampai mana soal ini diangkat dan memuat.Ada beberapa catatan  tentang intruksi “Ecclesiae de Mysterio” dan
isinya selain aktifitas dalam kerasulan awam pada umumnya kaum awam masih dapat
lebih intensif  dilibatkan dalam
kerasulan hirarkis dengan penugasan yang menjadi makin mendesak karena keadaan.
Persoalan
yang praktis kekurangan imam tidak hanya di kawasan barat yang merupkan salah
satu faktor yang mengakibatkannya ialah arus sekurisme. Tuntutan karya Pastoral
tradisional (KHK1983) menuntut sejumlah imam restrukturisasinya dapat
meringankan tetapi tidak mengatasi soal. Maka upaya pemecahannya itu pelonggaran
dan penolakan tahbisan perempuan,pelonngaran itu keharusan  hidup selibat imam memang selibat bukan
faktor pertama tetapi dapat disimpulkan fungsinya sebagai penghalang,sedangkan
penolakan tahbisan perempuan itu berarti separuh umat tak  termasuk perkembangan soal.Adapun upaya lain
dengan restrukturisasi karya pastoral organisasi Pastoral territorial dan
Pastoral kategorial. 
Dari
sebab itu kerjasama awam itu dibagi empat ,pertama tugas gereja mengajar berupa
pelayanan sabda (Kan759) ,kotbah,kecuali homili (Kan766)dan katakese, kedua menguduskan
berupa lektor ,penyanyi (Kan 230,2),ibadat sabda,Baptis,pembagi komuni  (Kan 230,3),ketiga umum tugas Pastoral (Kan
517,2),keanggotaan Dewan Pastoral Paroki (Kan 536),dan yang keempat manajemen
Pastoral buku-buku paroki,dokumen,delegasi (Kan 517,535,1dan 3),dapat
diserahkan kepada awam (Kan 517,2),Dewan keuangan (Kan 537). 
Kemudian
acara dilanjutkan dengan Tanya jawab dari beberapa peserta yang hadir
diantaranya pertanyaan dari salah satu pertanyaan yang sangat menarik turunnya
minat pembaca jika membaca sebuah tabloid itu katanya kurang menarik sehingga
membuat minat pembaca menurun. Acara dilanjutkan dengan makan siang dan hiburan
dari orang muda yang ada di paroki Santo Mikael perak.(jff)
