Senin, 13 Mei 2013

Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya Tetap Semangat Dalam Pelayanan Di Gereja Dan Masyarakat



Wanita Katolik Republik Indonesia
Cabang  Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya
Tetap  Semangat Dalam Pelayanan Di Gereja Dan Masyarakat  
 
        

                Suana laporan kepengurusan lama WKRI minggu 28 Mei 2013 
                    Balai Paroki  Kelahiran santa Perawan Maria Surabaya

           Ada yang istimewa di kalangan ibu Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) cabang Surabaya mengadakan acara konfrensi cabang ( Konfercab ) hari minggu (28/4/2013)  di balai Paroki lantai 3 kelahiran santa perawan maria ( KELSAPA ) Surabaya .Tetapi sebelum acara konferensi cabang laksanakan WKRI mengadakan rekoleksi bagi ibu-ibu WKRI. Konfrensi cabang ( Konfercab ) juga dihadiri oleh Yan Sastra selaku Dewan Pastoral Paroki , Romo Agustinus Ubin ,CM ,para pengurus WKRI serta para anggotanya ,dan Maria Magdalena selaku Presidium DPD jawa timur. Adapun tema yang diambil “Membangun Kebersamaan Dalam Meningkatkan Pelayanan Yang Berkualitas Di Dalam Keluarga,Gereja,Dan Masyarakat”.
            Menurut Chris Sayuti selaku ketua panitia Konfrensi cabang ( Konfercab ) berkata acara ini dilaksanakan setiap tiga tahun sekali yang merupakan musyawarah tertinggi untuk pemilihan ketua cabang WKRI Surabaya yang baru. Maka  dari itu pergantian ketua baru merupakan sebuah moment yang tidak terlupakan dengan serah terima dari pengurus yang lama kepengurus yang baru.
           Dalam sambutannya  Maria Magdalena selaku Presidium DPD jawa timur berkata bahwa WKRI masih banyak yang sudah tua ,maka kaderisasi kita masih sangat kurang sekali. Adapun kegiatan yang sudah dilakukan yaitu meningkatan gizi balita.Beliau juga menambahkan bahwa semua wanita yang beragama katolik bisa menjadi anggota WKRI. Maka ajaklah ibu – ibu yang masih muda atau menantu kita ajak untuk ikut WKRI dengan adanya ibu yang masih muda-muda maka kegiatan atau generasi kita yang baru ini dapat melanjutkan dengan baik dan ada yang meneruskan ujarnya. Dengan adanya pemilihan ketua WKRI yang baru nantinya terpilih dapat lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
            Dalam sambutannya Romo Agustinus Ubin,CM selaku romo pendamping berkata bahwa Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI)  merupakan sebuah  gerakan yang dibuat secara nyata dengan melibatkan banyak ibu-ibu katolik  maka  Wanita Katolik Republik Indonesia yang bisa diakui oleh Negara ,bahkan dunia dan Gereja. Agustinus Ubin ,CM juga memberikan contoh ada seorang ibu yang harus menghidupi empat orang anak mereka hidup sangat kekurangan maka  presiden memberikan perhatian khusus kepada mereka .
      Beliau juga mengajak Wanita Katolik Republik Indonesia untuk menjadi ada bukan menjadi tiada ,pada bacaan injil  apa aku sama seperti aku mencintai kamu sama aku mencintai muridku sendiri.Maka dengan pemilihan ketua baru ini WKRI lebih menjadi nyata lagi.
      Pada kesempatan ini juga dibacakan hasil laporan pertanggung jawaban program yang sudah dilaksanakan pada kepengurusan yang lama yaitu telah diadakan penambahan gizi balita di tiap ranting,Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil (PPUK) guna penambahan pemasukan keluarga,membuat accessories dari bahan manic-manik, organisasi membuat tas dari talikor,bakti sosial kepada penjaga pintu kereta api pada waktu HUT WKRI tahun lalu dan sisanya diberikan kepada lingkungan atau ranting yang membutuhkannya sebanyak 50 paket.
     Setelah pembacaan hasil laporan selesai baru masuk dalam pemilihan ketua cabang yang baru ,para anggota disuruh maju satu persatu untuk memilih nama calon yang sudah ada sebelumnya. Tampak sekali para anggota WKRI senang dan antusias sekali untuk memilihnya ,sesudah pemilihan selesai dilakukan penandatanganan surat pemilihan suara oleh Maria Magdalena ,Tri Sukami .
       Setelah selesai pemilihan Maria Magdalena membacakan program yang akan dilaksanakan WKRI tahun 2013-2016 yaitu Merumuskan Program Kerja (Proja) Organisasi 3 (tiga) tahun mendatang. Bahwa dalam menentukan Program Kerja Wanita Katolik Republik Indonesia mengacu pada program kerja yang diputuskan dalam Kongres ke – XVIII dan Konferda XIII WKRI DPD Jatim, yaitu  Program Kerja Nasional Dilaksanakan oleh semua jajaran organisasi di seluruh Indonesia (wajib). Peningkatan kualitas organisasi dengan Sosialisasi makna Visi dan Misi, AD – ART dan Ajaran Sosial Gereja, Kegiatan Kaderisasi secara terus – menerus dan berkesinambungan.
             Pengentasan kemiskinan melalui Program Pendampingan Perempuan Usaha Kecil (PPUK) , Kesetaran dan Keadilan Gender (KKG) ,Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ,Sosialisasi tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).Kedua program pilihan peningkatan gizi balita,pencegahan penyalahgunaan Napza (Narkotika,Putow,Zat Adiktif).            
        Pelaksanaan Gerakan Budaya Nilai dan Lingkungan Hidup Wanita Katolik Republik Indonesia sebagai Organisasi yang memiliki kekuatan moral dan sosial harus mampu menjadi persemaian nilai – nilai yang menjunjung tinggi kehidupan termasuk pelestarian lingkungan hidup dan menghormati martabat kemanusiaan.
      Sebagai anggota Wanita Katolik perlu bersama meneguhkan dan menerapkan nilai nilai yang kita junjung tinggi yaitu Solidaritas dan Subsidiritas serta Asah – Asih – Asuh dalam menjalani kehidupan berorganisasiBudaya Nilai dan Lingkungan Hidup merupakan Gerakan (perbuatan yang dilakukan spontan) artinya hal tersebut sudah merupakan kebiasaan yang mendasari pola hidup dan pola pikir kita untuk meningkatkan kulitas hidup dan kehidupan.
       Dengan terpilihnya kembali Tri Sukami sebagai ketua Wanita Katolik Republik Indonesia masa bakti 2013-2016 memberikan harapan agar ibu –ibu WKRI mau lebih bai lagi dari pada tahun sebelumnya dan meminta kepada para anggota untuk tetap mengkaderisasi lagi ibu-ibu WKRI yang masih muda ujarnya.
      Beliau merasa senang sekali dapat melayanin bersama ibu-ibu ,dengan berorganisasi bersama ibu-ibu dapat menambah wawasan,pengalaman ,mengenal banyak orang ,dan dapat melayanin dengan baik,tidak hanya hidup dalam lingkungan rumah saja  katanya .(jff)

Selasa, 07 Mei 2013

Pewartaan Tulisan Kita Lewat Media Gereja



Pewartaan  Tulisan Kita Lewat
Media Gereja

         Setiap orang pasti pernah menulis sebuah artikel atau sebuah tulisan yang ada dimedia paroki, setiap orang pasti pernah membuat cerita dalam bentuk tulisan. Sama dengan kita seoarang jurnalis pasti bisa menulis ,maka untuk sebuah tulisan yang bagus dan menarik kita perlu sebuah ide atau sebuah inspirasi  yang akan membuat pembaca tersebuat ingin terus membaca tulisan dari kita . Seperti yang dilakukan oleh komsos ( Komunikasi Sosial ) Paroki Kristus Raja Surabaya dengan mengadakan worshop bagi semua umat paroki kristus raja .
        Hari minggu 21 April 2013 Komunikasi sosial (KOMSOS ) Paroki Kristus Raja Surabaya mengadakan acara berupa worshop yang di mulai pada pukul 11.00 WIB di Gedung KPI,dengan menghadirkan narasumber Errol Jonathans dari suara surabaya. Dengan tema “jago Nulis makin eksis”. Dalam sambutannya Romo Antonius Sad Budianto ,CM selaku romo paroki Kristus raja berkata ketrampilan jurnalisme menjadi nilai plus untuk bekerja dimanapun,jurnalisme berguna bagi kehidupan manusia.
       Dalam kesempatan ini juga  Benny Setiabudi selaku ketua panitia penyelenggara worshop berkata tujuan utama acara ini untuk merekrut jurnalis sprit Kristus Raja dan misi Gereja sebagai sesama. Tidak ketinggalan juga Yohanes Suhadi nugroho selaku ketua komunikasi sosial (KOMSOS) Paroki Kristus Raja berkata sebenarnya komsos di paroki kristus raja sudah ada sejak kepengurusan DPP ( Dewan Pastoral Paroki ) yang lama dan romo Paroki sangat prihatin sekali karena belum berjalan sehingga romo membentuk komsos  yang baru dalam bentuk produksi spirit KR.
     Yohanes Suhadi nugroho menambahkan tujuan dari acara ini yang terutama kita sebagai komsos kekurangan shorts atau orang dari lingkungan ,orka –orka seksi –seksi yang ada untuk menggali potensi dari umat untuk menjadi distributor bulutin yang kita namakan spirit KR atau memberikan masukan dari kegiatan paroki . Adapun harapan setelah acara ini selesai ini kalau bisa lebih mengatifkan lagi bidang yang lain jangan bidang rohani saja melaikan dalam bentuk pelayanan berupa kegiatan menulis ujarnya.
     Yohanes Suhadi nugroho menambahkan bahwa pesertanya yang ikut terdiri dari lingkungan ,ketua-ketua seksi,ketua orka-orka ,seperti misdinar ,remaja katolik (Rekat) yang ada di Paroki Kristus Raja Surabaya.
     Pada kesempatan ini juga Errol Jonathans dari suara Surabaya juga memberikan sebuah materi yang sangat sederhana sehingga membuat para peserta worshop ini bertahan lebih lama. Errol Jonathans juga  menjelaskan tahapan dalam penulisan jurnalis yaitu inspirator,informan,motivator,komunikator,,pencatat,pendidik,pemandu ,dokumentator,katalisator,dinamisator,provokator,insabiliator,kompetensi penulis,seni berbahasa,kekayaan kosakata,penguasai tata bahasa dan pikiran.
            Errol Jonathans memberikan beberapa tips mengenai menulis di sebuah media gereja yaitu harus terus berlatih,membaca buku ,rajin bertanya kepada ahlinya,atau sering berkumpul bersama komunitas yang lain, harus tetep mencoba,dan jangan pernah menyerah sebelum mencobanya.
      Beliau juga mengajak semua peserta langsung praktek menulis jurnalis dengan dibantu beberapa metode penulisan yaitu alenia pertama berupa Who.What,Where,dan When,alenia kedua berupa Why dan yang alenia terakhir berupa How.
    Jumlah peserta yang hadir dalam worshop tersebut 70 orang yang terdiri dari anak-anak sampai orang dewasa .Mereka semua tampak serius sekali ketika Errol Jonathans memberikan bagaimana menulis yang baik dan benar.Para peserta tampak antusias sekali ketika mereka semua diajak praktik langsung mengenai tulisan .Disamping itu juga para peserta juga diperbolehkan membacakan hasil tulisan itu perparagraf.. Acara tersebut dibuat secara tanya jawab kepada narasumbernya. Setelah selasai acara para peserta memperloleh sertifikat dari acara worshop tersebut..(jff)