Wanita Katolik Republik Indonesia
Cabang
Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya
Tetap
Semangat Dalam Pelayanan Di Gereja Dan Masyarakat
Balai Paroki Kelahiran santa Perawan Maria Surabaya
Ada yang istimewa di kalangan ibu Wanita Katolik
Republik Indonesia (WKRI) cabang Surabaya mengadakan acara konfrensi cabang (
Konfercab ) hari minggu (28/4/2013) di
balai Paroki lantai 3 kelahiran santa perawan maria ( KELSAPA ) Surabaya
.Tetapi sebelum acara konferensi cabang laksanakan WKRI mengadakan rekoleksi
bagi ibu-ibu WKRI. Konfrensi cabang ( Konfercab ) juga dihadiri oleh Yan Sastra
selaku Dewan Pastoral Paroki , Romo Agustinus Ubin ,CM ,para pengurus WKRI
serta para anggotanya ,dan Maria Magdalena selaku Presidium DPD jawa timur.
Adapun tema yang diambil “Membangun Kebersamaan Dalam Meningkatkan Pelayanan
Yang Berkualitas Di Dalam Keluarga,Gereja,Dan Masyarakat”.
Menurut Chris Sayuti
selaku ketua panitia Konfrensi cabang ( Konfercab ) berkata acara ini
dilaksanakan setiap tiga tahun sekali yang merupakan musyawarah tertinggi untuk
pemilihan ketua cabang WKRI Surabaya yang baru. Maka dari itu pergantian ketua baru merupakan
sebuah moment yang tidak terlupakan dengan serah terima dari pengurus yang lama
kepengurus yang baru.
Dalam sambutannya Maria Magdalena selaku Presidium DPD jawa
timur berkata bahwa WKRI masih banyak yang sudah tua ,maka kaderisasi kita
masih sangat kurang sekali. Adapun kegiatan yang sudah dilakukan yaitu
meningkatan gizi balita.Beliau juga menambahkan bahwa semua wanita yang beragama
katolik bisa menjadi anggota WKRI. Maka ajaklah ibu – ibu yang masih muda atau
menantu kita ajak untuk ikut WKRI dengan adanya ibu yang masih muda-muda maka
kegiatan atau generasi kita yang baru ini dapat melanjutkan dengan baik dan ada
yang meneruskan ujarnya. Dengan adanya pemilihan ketua WKRI yang baru nantinya
terpilih dapat lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
Dalam sambutannya Romo
Agustinus Ubin,CM selaku romo pendamping berkata bahwa Wanita Katolik Republik
Indonesia (WKRI) merupakan sebuah gerakan yang dibuat secara nyata dengan
melibatkan banyak ibu-ibu katolik
maka Wanita Katolik Republik
Indonesia yang bisa diakui oleh Negara ,bahkan dunia dan Gereja. Agustinus Ubin
,CM juga memberikan contoh ada seorang ibu yang harus menghidupi empat orang
anak mereka hidup sangat kekurangan maka
presiden memberikan perhatian khusus kepada mereka .
Beliau juga mengajak Wanita
Katolik Republik Indonesia untuk menjadi ada bukan menjadi tiada ,pada bacaan
injil apa aku sama seperti aku mencintai
kamu sama aku mencintai muridku sendiri.Maka dengan pemilihan ketua baru ini
WKRI lebih menjadi nyata lagi.
Pada kesempatan ini juga
dibacakan hasil laporan pertanggung jawaban program yang sudah dilaksanakan
pada kepengurusan yang lama yaitu telah diadakan penambahan gizi balita di tiap
ranting,Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil (PPUK) guna penambahan pemasukan
keluarga,membuat accessories dari bahan manic-manik, organisasi membuat tas
dari talikor,bakti sosial kepada penjaga pintu kereta api pada waktu HUT WKRI tahun
lalu dan sisanya diberikan kepada lingkungan atau ranting yang membutuhkannya
sebanyak 50 paket.
Setelah pembacaan hasil
laporan selesai baru masuk dalam pemilihan ketua cabang yang baru ,para anggota
disuruh maju satu persatu untuk memilih nama calon yang sudah ada sebelumnya.
Tampak sekali para anggota WKRI senang dan antusias sekali untuk memilihnya
,sesudah pemilihan selesai dilakukan penandatanganan surat pemilihan suara oleh
Maria Magdalena ,Tri Sukami .
Setelah selesai pemilihan
Maria Magdalena membacakan program yang akan dilaksanakan WKRI tahun 2013-2016
yaitu Merumuskan
Program Kerja (Proja) Organisasi 3 (tiga) tahun mendatang. Bahwa dalam
menentukan Program Kerja Wanita Katolik Republik Indonesia mengacu pada program
kerja yang diputuskan dalam Kongres ke – XVIII dan Konferda XIII WKRI DPD
Jatim, yaitu Program Kerja Nasional
Dilaksanakan oleh semua jajaran organisasi di seluruh Indonesia (wajib). Peningkatan kualitas organisasi dengan Sosialisasi makna Visi dan Misi, AD – ART dan
Ajaran Sosial Gereja, Kegiatan Kaderisasi secara
terus – menerus dan berkesinambungan.
Pengentasan kemiskinan melalui
Program Pendampingan Perempuan Usaha Kecil (PPUK) , Kesetaran dan Keadilan Gender (KKG) ,Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ,Sosialisasi tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT).Kedua program pilihan peningkatan gizi
balita,pencegahan penyalahgunaan Napza (Narkotika,Putow,Zat Adiktif).
Pelaksanaan Gerakan Budaya Nilai dan Lingkungan
Hidup Wanita Katolik Republik
Indonesia sebagai Organisasi yang memiliki kekuatan moral dan sosial harus
mampu menjadi persemaian nilai – nilai yang menjunjung tinggi kehidupan
termasuk pelestarian lingkungan hidup dan menghormati martabat kemanusiaan.
Sebagai anggota Wanita Katolik
perlu bersama meneguhkan dan menerapkan nilai nilai yang kita junjung tinggi
yaitu Solidaritas dan Subsidiritas serta Asah – Asih – Asuh dalam menjalani
kehidupan berorganisasiBudaya Nilai dan Lingkungan Hidup merupakan Gerakan
(perbuatan yang dilakukan spontan) artinya hal tersebut sudah merupakan
kebiasaan yang mendasari pola hidup dan pola pikir kita untuk meningkatkan
kulitas hidup dan kehidupan.
Dengan terpilihnya kembali
Tri Sukami sebagai ketua Wanita Katolik Republik Indonesia masa bakti 2013-2016
memberikan harapan agar ibu –ibu WKRI mau lebih bai lagi dari pada tahun
sebelumnya dan meminta kepada para anggota untuk tetap mengkaderisasi lagi
ibu-ibu WKRI yang masih muda ujarnya.
Beliau merasa senang sekali
dapat melayanin bersama ibu-ibu ,dengan berorganisasi bersama ibu-ibu dapat
menambah wawasan,pengalaman ,mengenal banyak orang ,dan dapat melayanin dengan
baik,tidak hanya hidup dalam lingkungan rumah saja katanya .(jff)